Kamis, 28 April 2016

FSRU Lampung dan Swasembada Energi

Beberapa waktu yang lalu, Anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, PT PGN LNG Indonesia mengirimkan kargo kedua LNG Tangguh, Papua ke FSRU Lampung. Sebanyak 1,1 juta meter kubik LNG Tangguh dikirimkan melalui jalur laut, setelah sebelumnya mengirim kargo pertama yang telah datang pada 2 April 2016 lalu.

Seperti diketahui bahwa FSRU Lampung ini merupakan sebuah terminal terapung yang didalamnya dilengkapi dengan fasilitas untuk menampung LNG atau gas bumi cair dan fasilitas untuk mengubah LNG menjadi gas (regasifikasi). FSRU Lampung ini digadang-gadang memiliki kapasitas penampung LNG 170.000 m3 dengan kemampuan regasifikasi sebesar 240 MMSCFD (juta kaki per kubik).

Keberadaan FSRU Lampung ini tentu seperti secercah harapan bagi sebagian masyarakat Indonesia. FSRU Lampung ini akan sangat mendukung pemenuhan energi nasional di wilayah-wilayah Indonesia, khususnya bagian barat dan bagian tengah. Banyaknya kargo LNG yang dipasok ke FSRU Lampung ini bertujuan untuk men-supply gas bumi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga demi mencapai swasembada energi domestik yang dikhususkan bagi wilayah-wilayah seperti, Jawa bagian barat, Sumatera bagian selatan, Kepulauan Riau, Bangka dan Belitung.

Saat ini, swasembada energi domestik sangat dibutuhkan mengingat kebutuhan akan energi di Indonesia semakin meningkat. Demi mencapai swasembada energi, pemerintah bisa mempertimbangkan LNG sebagai sumber energi yang tepat. Biaya produksi LGN yang lebih murah daripada bahan bakar fosil lainnya bisa jadi bahan pertimbangan pemerintah agar bisa melakukan penghematan. Hal lain yang menjadi fokus jangka panjangnya adalah LNG merupakan energi yang ramah lingkungan sehingga pemerintah bisa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan bagi lingkungan.


Perlu diketahui bahwa PGN menyalurkan telah gas bumi sebesar 1.591 MMSCFD dan dari penyaluran tersebut ternyata mampu menciptakan penghematan bagi negara sebanyak Rp 88,03 triliun per tahun. PGN juga memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi hilir total lebih dari 7.000 km. Jumlah tersebut setara dengan 76% pipa gas bumi hilir yang ada di Indonesia. Jika dilihat, FSRU Lampung yang telah banyak memasok gas bumi ke wilayah di Indonesia, khususnya bagian barat ini sesungguhnya telah mampu memenuhi swasembada energi bagi Indonesia.

Sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/2491238/sepekan-berlayar-dari-papua-kargo-lng-tiba-di-fsru-lampung
http://finance.detik.com/read/2016/04/24/133050/3195299/1034/fsru-lampung-terima-kargo-kedua-lng-dari-tangguh

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-nergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar